BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan. Banyak orang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan
“perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara
interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini
tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah terberdiri sendiri,
akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan
diantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan
yang begitu erat dan penting untuk dibahas maka kita meguraikannya dalam bentuk
struktur yang jelas baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang
ditimbulkan. Pertumbuhan dan perkembangan perlu diperhatikan oleh guru terhadap
siswa, orang tua terhadap anak agar mereka dapat mengetahui bahwa pertumbuhan
dan perkembangan itu berlangsung secara normal, yang perlu diperhatikan disini
adalah “apakah pengertian, ciri-ciri, prinsip pertumbuahn dan perkembangan itu
sendiri?”.
Oleh karena itu, penulis membuat makalah ini yang bertujuan
untuk memberi pemahaman dan pengetahuan kepada pembaca mengenai pertumbuhan dan
perkembangan.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2.
Apa saja ciri dari pertumbuhan dan perkembangan manusia?
3.
Apa saja prinsip pertumbuhan dan perkembangan manusia?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Dapat mengerti defnisi
tentang pertumbuhan dan perkembangan.
2.
Mengetahui ciri-ciri
pertumbuhan dan perkembangan.
3.
Mengetaui prinsip
pertumbuhan dan perkembangan.
D.
Manfaat
Adapun
manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai salah satutugas
kelompok.
2.
Sebagai sumber
pengetahuan bagi mahasiswa, yang akan berguna dan dapat dimanfaatkan jika
dikemudian hari akan menjadi seorang pendidik.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
A.
Definisi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Gambar 2.1 Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak
(http://wynda2.blogspot.com
diakses pada: 27 september 2013).
Menurut Wynda2.blogspot.com
pertumbuhan dan perkembangan adalah dua buah kata yang mempunyai maksud hampir
sama namun memiliki arti yang berbeda. Semua makhluk hidup atau organisme dalam
hidupnya mengalami proses perubahan biologis. Perubahan tersebut terjadi
disebabkan semua organisme mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut Sunarto dan Hartono
(2008:34) dalam kehidupan anak ada dua proses yang
beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang
menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua
proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu
sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang
secara pilah terberdiri sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas
penggunaannya.
Menurut
Sunarto dan Hartono (2008:35) pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai
proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah)
yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Hasil
pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan
anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan
mencakup perubahan yang makin sempurna tentang sistem jaringan saraf dan
perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan
dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.
Pertumbuhan
jasmani berakar dari organisme yang selalu berproses untuk menjadi (the proces of coming into being).
Organisme merupakan sistem yang mekar secara kontinu yang selalu “beroperasi”
atau berfungsi, juga bersifat dinamis dan tidak pernah statis secara komplek.
Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur berat, panjamg, dan
ukuran lingkarannya; umpama lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul,
lingkar lengan, dan lain-lain. Dalam pertumbuhannya, setiap bagian tubuh itu
mempunyai perbedaan tempo kecepatan. Misalnya, pertumbuhan alat kelamin
berlangsung pada masa kanak-kanak tetapi mengalami percepatan pada masa pubertas.
Sebaliknya pertumbuhan susunan saraf pusat berlangsung pada masa kanak-kanak
kemudian menjadi lambat pada masa akhir kanak-kanak dan relatif berhenti pada
masa pubertas.
Perbedaan
kecepatan tumbuh masing-masing bagian tubuh mengakibatkan adanya perbedaan
dalam keseluruhan proporsi tubuh dan juga menimbulkan perbedaan darah
fungsinya. Kepala seorang bayi misalnya, adalah relatif lebih besar, sedangkan
kaki dan tangannya relatif pendek jika dibangkan dengan keadaan orang dewasa.
Pada orang dewasa, perbandingan badan dan anggota badan hampir sama panjangnya.
Pada usia 2 tahun pertengahan badan berada disekitar pusar, sedangkan pada usia
dewasa, pertengahan badan diatas tulang kemaluan. Contoh lain misalnya
pertumbuhan indera penglihatan atau mata lebih cepat daripada pertumbuhan
tangan dan kaki.
Menurut
Sunarto dan Hartono (2008:36) faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang
kurang normal pada organisme ada bermacam-macam, yaitu:
Pertama,
faktor-faktor sebelum lahir umpama: Peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan
janin; janin terkena firus, keracunan sewaktu bayi berada pada kandungan;
terkena infeksi bakteri syphilis, terkena
penyakit gabag, TBC, kolera, tifus, gondok, sakit gula, dan lain-lain.
Kedua,
faktor ketika lahir atau saat kelahiran. Faktor ini antara lain adalah Intracranial Haemoage atau pendarahan
pada bagian bayi yang disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu swaktu ia
dilahirkan dan oleh efek susunan saraf pusat, karena proses kelahiran bayi
dilakukan dengan bantuan teng (tangver-losing
).
Ketiga,
proses yang dialami bayi sesudah lahir, antara lain oleh karena pengalaman
traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena kepala bayi atau
janin terpukul, atau mengalami serangan sinar matahari (zonnestiek). Infeksi pada otak atau selaput otak, misalnya penyakit
cerebral meningitis, gabak, malaria
tropikal, diterya dan lain-lain. Semua penyebab tersebut diatas
mengakibatkan pertumbuhan bayi dan anak sangat terganggu.
Keempat,
faktor psikologis antara lain oleh karena bayi ditinggalkan ibu, ayah atau
kedua orang tuanya. Sebab lain ialah anak-anak dititipkan pada suatu lembaga,
seperti rumah saki, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dan lain-lain,
sehingga mereka kurang sekali mendapat perawatan jasmaniah dan cinta kasih
orang tua. Anak-anak tersebut mengalami kehampaan psikis (innanitie psikis),kering dari perasaan sehingga mengakibatkan
kelambatan pertumbuhan pada semua fungsi jasmaniah. Pertumbuhan fisik memang
mempengaruhi perkembangan psikologis, demikian juga sebaliknya faktor
psikologis dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik.
Jadi,
istilah pertumbuhan dimaksudkan pertumbuhan dalam ukuran-ukuran badan dan
fungsi-fungsi biologi.
Menurut
Yusuf dan Nani (2011:1) perkembangan merupakan “suatu proses perubahan dalam
diri individu atau organise, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)
menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,
pogresif, dan berkesinambungan.
Yang
dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan adalah sebagai
berikut:
1.
Sistematis, berarti
perubahan dalam perkembangan itu saling bersifat saling ketergantungan atau
saling memengaruhi antara bagian-bagian oganisme (fisik, dan psikis) dan
merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh prinsip ini, seperti kemampuan
berjalan kaki seiring dengan matangnya otot-otot kaki, atau berkembangnya minat
untuk memerhatikan seiring dengan matangnya hormon seksual.
2.
Progresif, berarti perubahan yang terjadi
bersifat maju, meningkat, mendalam atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik)
maupun kualitatif (psikis). Contohnya, seperti terjadinya perubahan proporsi
dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi, dari kecil menjadi besar);
dan perubahan pengetahuan dan kemampuan anak, dari yang sederhana sampai kepada
yang kompleks (mulai dari mengenal huruf dan angka sampai kepada kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung).
3.
Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau
fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi
secara kebetulan atau loncat-loncat. Contohnya, untuk dapat berjalan, seorang
anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu telentang, duduk,
merangkak, dan berdiri; untuk mampu berbicara, anak harus melalui tahapan meraban;
atau untuk mencapai masa dewasa, individu harus melalui masa remaja, anak,
kanak-kanak, bayi, dan masa konsepsi.
Pendapat ahli biologi tentang arti
pertumbuhan dan perkembangan pernah dirangkumkan oleh Arifin dalam scribd.com bahwa pertumbuhan diartikan sebagai
suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensi tubuh serta
bagian-bagiannya. Sedangakan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan
dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu
kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan
dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya.
Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.
B.
Ciri-ciri Pertumbuhan dan
Perkembangan
Menurut Yusuf dan Nani (2011:3)
disebutkan bahwa ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:
1.
Terjadinya perubahan ukuran dalam (a) aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan serta
organ-organ tubuh lainnya, dan (b) aspek psikis: semakin bertambahnya
perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berfikir, mengingat, serta
menggunakan imajinasi kreatif.
2.
Terjadinya perubahan proporsi dalam (a) aspek fisik: proporsi tubuh anak berubah sesui dengan
fase perkembangannya, dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati
proporsi tubuh usia dewasa; dan (b) aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang
fantasi ke realitas, dan perubahan perghatianya dari yang tertuju kepada
dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (khususnya teman
sebaya).
3.
Lenyapnya tanda-tanda lama dalam (a) aspek fisik: lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada,
rambut halus, dan gigi susu; dan (b) aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh
(meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan prilaku
impulsif (melakukan sesuatu sebelum berfikir).
4.
Munculnya tanda-tanda baru dalam (a) aspek fisik: tumbuh dan pergantian gigi dan matangya
organ-organ seksual pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada wanita dan
mimpi basah pada pria) maupun sekunder (membesarnya pinggul dan buah dada pada
wanita, dan tumbuhnya kumis serta perubahan suara pada pria); dan (b) aspek
psikis: berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan, lingkungan alam, nilai-nilai moral dan agama.
Selain ciri-ciri di atas, dalam psychologymania.com juga disebutkan bahwa ciri-ciri pertumbuhan dan
perkembangan adalah sebagai berikut:
a.
Pertumbuhan
1)
Perubahan ukuran. Perubahan ini terlihat secara jelas pada
pertumbuhan fisik yang dengan bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan
berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lain-lain.
2)
Perubahan proporsi. Selain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh
juga memperlihatkan perubahan proporsi. Tubuh anak memperlihatkan perbedaan
proporsi bila dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Pada bayi baru lahir
titik pusat terdapat kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang
dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi simpisis pubis. Perubahan
proporsi tubuh mulai usia kehamilan 2 bulan sampai dewasa.
3)
Hilangnya ciri-ciri lama. Selama proses pertumbuhan terdapat
hal-hal yang terjadi perlahan-lahan, seperti menghilangnya kelenjar timus,
lepasnya gigi susu dan menghilangnya refleks primitif.
4)
Timbulnya ciri-ciri baru. Timbulnya ciri-ciri baru ini
adalah akibat pematangan fungsi-fungsi organ. Perubahan fisik yang penting
selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap dan munculnya tanda-tanda seks
sekunder seperti tumbuhnya rambut pubis dan aksila, tumbuhnya buah dada pada
wanita dan lain-lain.
b.
Perkembangan
1)
Perkembangan melibatkan perubahan. Perkembangan terjadi
bersamaan dengan pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan
sistem reproduksi misalnya, disertai dengan perubahan pada organ kelamin.
Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan
proporsi tubuh, berubahnya ciri- ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai
tanda kematangan suatu organ tubuh tertentu.
2)
Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya.
Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.
Misalnya, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Karena
itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan
perkembangan selanjutnya.
3)
Perkembangan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan fungsi
organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu: (a) Perkembangan
terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal. Pola ini
disebut pola sefalokaudal. (b) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah
proksimal (gerakan kasar) lalu berkembang di daerah distal seperti jari-jari
yang mempunyai kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut
proksimodistal.
4)
Perkembangan memiliki tahap yang berurutan. Tahap ini
dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan, tahap-tahap
tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu
membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, berdiri sebelum berjalan,
dan lain-lain.
5)
Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda. Perkembangan
berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda. Kaki dan tangan berkembang pesat
pada awal masa remaja, sedangkan bagian tubuh yang lain mungkin berkembang
pesat pada masa lainnya.
6)
Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan. Pada saat
pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan
mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
C.
Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan
Menurut Yusuf dan Nani (2011:4) disebutkan bahwa prinsip
perkembangan adalah sebagai berikut:
1.
Perkembangan Merupakan Proses yang Tidak Pernah Berhenti (Never Ending Process)
Individu secara terus menerus berkembang atau berubah yang
dipengaruhi oleh pengalaman atau belajr sepanjang hidupnya. Perkembangan, baik
fisik maupun psikis berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai
mencapai kematangan atau masa tua.
2.
Semua Aspek Perkembangan Saling Memengaruhi
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, intelektual,
emosi, sosial, maupun moral-spiritual, satu sama lainnya saling mempengaruhi.
Pada umumnya terdapat hubungan atau korelasi yang positif antara aspek-aspek
tersebut. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan
(sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan
aspek lainnya, seperti: kecerdasan dan emosinya. Begitu pula,
apabilaperkembangan spiritualitas keagamaan anak kurang baik, maka anak
berkembang menjadi seorang yang berkarakter atau berkepribadian yang tidak
baik.
3.
Perkembangan Mengikuti Pola atau Arah Tertentu
Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah
tertentu. Setiap tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan tahap
sebelumnya, dan merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Menurut
Yelon dan Weinstein dalam Yusuf dan Nani (2011:5) pola perkembangan itu sebagai berikut:
a.
Cephalocaudal (perkembangan itu dimulai dari
kepala ke kaki, artinya yang matang duluan itu adalah bagian atas kemudian ke
bagian bawah, dan tidak mungkin terbalik), dan Proximodistal (perkembangan itu bergerak dari tengah; seperti
paru-paru dan jantung, ke pinggir: seperti tangan).
b.
Struktur mendahului fungsi, yang berarti bahwa anggota
tubuh individu akan berfungsi setelah matang strukturnya. Seperti mata dapat
melihat setelah otot-ototnya matang.
c.
Perkembangan itu berdiferensiasi, yang berarti bahwa perkembangan fisik maupun psikis berlangsung
dari umum ke khusus (spesifik). Contoh: (1) bayi menendang-nendangkan kakinya
secara sembarangan sebelum dia dapat mengoordinasikannya untuk merangkak atau
berjalan; (2) bayi melihat benda-benda yang lebih besar sebelum dia dapat
melihat benda-benda kecil; (3) bayi meraban (mengoceh) sebelum dapat
mengucapkan kata-kata yang berarti; (4) bayi menunjukkan rasa takut yang umum
terhadap semua orang atau benda yang asing baginya, kemudian lambat laun rasa
takutnya menjadi lebih tertuju kepada hal-hal tertentu.
d.
Perkembangan berlangsung dari konkret ke abstrak, yang berarti bahwa perkembangan itu
berproses dari kemampuan berfikir konkret (objeknya nampak) menuju ke abstrak
(objeknya tak tampak.
e.
Perkembangan berlangsung dari egosentrisme ke
perspektivisme, yang berarti bahwa
pada mulanya seorang anak hanya memerhatikan dirinya sebagai pusat, atau
hanyamementingkan keinginannya, kebutuhan dirinya sendiri. Melalui pengalamanya
bergaul dengan orang lain (khususnya teman sebaya), sikap egosentris itu secara
perlahan-lahan berubah menjadi perspektivis (anak sudah mulai memerhatikan
kepentingan orang lain).
f.
Perkembangan berlangsung dari out-control ke
inner-control, yang berarti bahwa pada awalnya anak sangat tergantung pada
pengawasan atau bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan atau untuk
melakukan sesuatu kegiatan yang terkait dengan kedisiplinan. Seiring dendan
bertambahnya pangalaman atau belajar dari pergaulansosial tentang norma tau
nilai-nilai, baik di lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat,
anak dapat mengembangkan kemampuannya untuk mengontrol tindakan atau
perilakunya oleh dirinya sendiri (inner-control).
Pola perkembangan individu ini dapat
pula berlangsung dari keadaan atau kondisi yang lemah (seperti masa bayi),
kemudian berkembang menjadi kuat (masaremaja dan dewasa awal), dan selanjutnya
kembali lagi ke kondisi lemah (masa pikun atau masa usia lanjut). Perubahan
pola perkembangan ini dijelaskan dalam Al-Quran, surat Al-Rum ayat 54, yang
artinya sebagai berikut:
Allah,
Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu)
sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah
kuat itu lemah (kembali) dan berubah. Dia menciptakan apa yang dikendaki-Nya
dan Dia lah Yang
Maha
Mengetahui dan Maha Kuasa
.
4.
Perkembangan Terjadi Pada Tempo yang Berlainan
Perkembangan fisik dan psikis mencapai kematangannya terjadi
pada waktu tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat). Contoh: (a)
otak mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada umur 6-8 tahun; (b) tangan,
kaki, dan hidung mencapai pertumbuhannya yang maksimum pada usia remaja; dan
(c) imajinasi kreatif berkembang dengan cepat pada kanak-kanak dan mencapai
puncaknya pada masa remaja.
5.
Setiap Fase Berkembang Mempunai Ciri Khas
Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh; (a) sampai usia
2 tahun, anak memusatkan perhatiaanya untuk menguasai gerak-gerik fisik dan
belajr berbicara; dan (b) pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk
menjadi manusia sosial ( berlajar bbergaul dengan orang lain).
6.
Setiap Individu yang Normal Akan Mengalami Tahapan atau Fase
Perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani kehidupannya yang
normal dan berusia panjang. Individu akan mengalami masa atau fase
perkembangan: masa konsepsi, bayi, kanak-kanak, anak, dan dewasa.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
uraian materi yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan adalah perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalanan waktu tertentu.
Sedangkan perkembangan merupakan “suatu proses perubahan dalam diri individu
atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat
kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, pogresif, dan
berkesinambungan.
B.
Saran
Sesuai dengan makalah ini penyusun menyarankan setiap calon
pendidik agar dapat memahami tentang perkembangan dan pertumbuhan peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu & Sugandhi, Nani. (2011). Perkembangan
peserta didik. Jakarta: Rajawali pers.
Sunarto, & Hartono, B. Agung. (2008). Perkembangan
peserta didik. Jakarta: Rineka cipta.
http://www.psychologymania.com/2013/04/ciri-ciri-pertumbuhan-dan-perkembangan.html diakses pada 27 september 2013.
http/www.scribd.com/2013/05/Pertumbuhan-Dan-Perkembangan–Anak.html diakses pada 27 september 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar