Sabtu, 24 Januari 2015

KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah terberdiri sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan diantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas maka kita meguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan. Pertumbuhan dan perkembangan perlu diperhatikan oleh guru terhadap siswa, orang tua terhadap anak agar mereka dapat mengetahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan itu berlangsung secara normal, yang perlu diperhatikan disini adalah “apakah pengertian, ciri-ciri, prinsip pertumbuahn dan perkembangan itu sendiri?”.
Oleh karena itu, penulis membuat makalah ini yang bertujuan untuk memberi pemahaman dan pengetahuan kepada pembaca mengenai pertumbuhan dan perkembangan.

B.                 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.         Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2.         Apa saja ciri dari pertumbuhan dan perkembangan manusia?
3.         Apa saja prinsip pertumbuhan dan perkembangan manusia?

C.                Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.        Dapat mengerti defnisi tentang pertumbuhan dan perkembangan.
2.        Mengetahui ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan.
3.        Mengetaui prinsip pertumbuhan dan perkembangan.

D.                Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.         Sebagai salah satutugas kelompok.
2.         Sebagai sumber pengetahuan bagi mahasiswa, yang akan berguna dan dapat dimanfaatkan jika dikemudian hari akan menjadi seorang pendidik.




BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A.      Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan







Gambar 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
(http://wynda2.blogspot.com diakses pada: 27 september 2013).

Menurut Wynda2.blogspot.com pertumbuhan dan perkembangan adalah dua buah kata yang mempunyai maksud hampir sama namun memiliki arti yang berbeda. Semua makhluk hidup atau organisme dalam hidupnya mengalami proses perubahan biologis. Perubahan tersebut terjadi disebabkan semua organisme mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut Sunarto dan Hartono (2008:34) dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah terberdiri sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Menurut Sunarto dan Hartono (2008:35) pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang makin sempurna tentang sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.
Pertumbuhan jasmani berakar dari organisme yang selalu berproses untuk menjadi (the proces of coming into being). Organisme merupakan sistem yang mekar secara kontinu yang selalu “beroperasi” atau berfungsi, juga bersifat dinamis dan tidak pernah statis secara komplek. Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur berat, panjamg, dan ukuran lingkarannya; umpama lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, lingkar lengan, dan lain-lain. Dalam pertumbuhannya, setiap bagian tubuh itu mempunyai perbedaan tempo kecepatan. Misalnya, pertumbuhan alat kelamin berlangsung pada masa kanak-kanak tetapi mengalami percepatan pada masa pubertas. Sebaliknya pertumbuhan susunan saraf pusat berlangsung pada masa kanak-kanak kemudian menjadi lambat pada masa akhir kanak-kanak dan relatif berhenti pada masa pubertas.
Perbedaan kecepatan tumbuh masing-masing bagian tubuh mengakibatkan adanya perbedaan dalam keseluruhan proporsi tubuh dan juga menimbulkan perbedaan darah fungsinya. Kepala seorang bayi misalnya, adalah relatif lebih besar, sedangkan kaki dan tangannya relatif pendek jika dibangkan dengan keadaan orang dewasa. Pada orang dewasa, perbandingan badan dan anggota badan hampir sama panjangnya. Pada usia 2 tahun pertengahan badan berada disekitar pusar, sedangkan pada usia dewasa, pertengahan badan diatas tulang kemaluan. Contoh lain misalnya pertumbuhan indera penglihatan atau mata lebih cepat daripada pertumbuhan tangan dan kaki.
Menurut Sunarto dan Hartono (2008:36) faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme ada bermacam-macam, yaitu:
Pertama, faktor-faktor sebelum lahir umpama: Peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin; janin terkena firus, keracunan sewaktu bayi berada pada kandungan; terkena infeksi bakteri syphilis, terkena penyakit gabag, TBC, kolera, tifus, gondok, sakit gula, dan lain-lain.
Kedua, faktor ketika lahir atau saat kelahiran. Faktor ini antara lain adalah Intracranial Haemoage atau pendarahan pada bagian bayi yang disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu swaktu ia dilahirkan dan oleh efek susunan saraf pusat, karena proses kelahiran bayi dilakukan dengan bantuan teng (tangver-losing ).
Ketiga, proses yang dialami bayi sesudah lahir, antara lain oleh karena pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena kepala bayi atau janin terpukul, atau mengalami serangan sinar matahari (zonnestiek). Infeksi pada otak atau selaput otak, misalnya penyakit cerebral meningitis, gabak, malaria tropikal, diterya dan lain-lain. Semua penyebab tersebut diatas mengakibatkan pertumbuhan bayi dan anak sangat terganggu.
Keempat, faktor psikologis antara lain oleh karena bayi ditinggalkan ibu, ayah atau kedua orang tuanya. Sebab lain ialah anak-anak dititipkan pada suatu lembaga, seperti rumah saki, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dan lain-lain, sehingga mereka kurang sekali mendapat perawatan jasmaniah dan cinta kasih orang tua. Anak-anak tersebut mengalami kehampaan psikis (innanitie psikis),kering dari perasaan sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan pada semua fungsi jasmaniah. Pertumbuhan fisik memang mempengaruhi perkembangan psikologis, demikian juga sebaliknya faktor psikologis dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik.
Jadi, istilah pertumbuhan dimaksudkan pertumbuhan dalam ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungsi biologi.
Menurut Yusuf dan Nani (2011:1) perkembangan merupakan “suatu proses perubahan dalam diri individu atau organise, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, pogresif, dan berkesinambungan.
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan adalah sebagai berikut:
1.        Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu saling bersifat saling ketergantungan atau saling memengaruhi antara bagian-bagian oganisme (fisik, dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh prinsip ini, seperti kemampuan berjalan kaki seiring dengan matangnya otot-otot kaki, atau berkembangnya minat untuk memerhatikan seiring dengan matangnya hormon seksual.
2.        Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, mendalam atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contohnya, seperti terjadinya perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi, dari kecil menjadi besar); dan perubahan pengetahuan dan kemampuan anak, dari yang sederhana sampai kepada yang kompleks (mulai dari mengenal huruf dan angka sampai kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung).
3.        Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. Contohnya, untuk dapat berjalan, seorang anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu telentang, duduk, merangkak, dan berdiri; untuk mampu berbicara, anak harus melalui tahapan meraban; atau untuk mencapai masa dewasa, individu harus melalui masa remaja, anak, kanak-kanak, bayi, dan masa konsepsi.
Pendapat ahli biologi tentang arti pertumbuhan dan perkembangan pernah dirangkumkan oleh Arifin dalam scribd.com bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensi tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.

B.            Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan

Menurut Yusuf dan Nani (2011:3) disebutkan bahwa ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:
1.        Terjadinya perubahan ukuran dalam (a) aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya, dan (b) aspek psikis: semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berfikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatif.
2.        Terjadinya perubahan proporsi dalam (a) aspek fisik: proporsi tubuh anak berubah sesui dengan fase perkembangannya, dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia dewasa; dan (b) aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas, dan perubahan perghatianya dari yang tertuju kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (khususnya teman sebaya).
3.        Lenyapnya tanda-tanda lama dalam (a) aspek fisik: lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, rambut halus, dan gigi susu; dan (b) aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan prilaku impulsif (melakukan sesuatu sebelum berfikir).
4.        Munculnya tanda-tanda baru dalam (a) aspek fisik: tumbuh dan pergantian gigi dan matangya organ-organ seksual pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada pria) maupun sekunder (membesarnya pinggul dan buah dada pada wanita, dan tumbuhnya kumis serta perubahan suara pada pria); dan (b) aspek psikis: berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, lingkungan alam, nilai-nilai moral dan agama.

Selain ciri-ciri di atas, dalam psychologymania.com juga disebutkan bahwa ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:
a.         Pertumbuhan
1)        Perubahan ukuran. Perubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lain-lain. 
2)        Perubahan proporsi. Selain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga memperlihatkan perubahan proporsi. Tubuh anak memperlihatkan perbedaan proporsi bila dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Pada bayi baru lahir titik pusat terdapat kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi simpisis pubis. Perubahan proporsi tubuh mulai usia kehamilan 2 bulan sampai dewasa. 
3)        Hilangnya ciri-ciri lama. Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan, seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dan menghilangnya refleks primitif. 
4)        Timbulnya ciri-ciri baru. Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah akibat pematangan fungsi-fungsi organ. Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap dan munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti tumbuhnya rambut pubis dan aksila, tumbuhnya buah dada pada wanita dan lain-lain.
b.        Perkembangan
1)        Perkembangan melibatkan perubahan. Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan sistem reproduksi misalnya, disertai dengan perubahan pada organ kelamin. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri- ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan suatu organ tubuh tertentu. 
2)        Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya. Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan  sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Misalnya, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya. 
3)        Perkembangan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu: (a) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal. (b) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan kasar) lalu berkembang di daerah distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut proksimodistal. 
4)        Perkembangan memiliki tahap yang berurutan. Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, berdiri sebelum berjalan, dan lain-lain. 
5)        Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda. Perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda. Kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja, sedangkan bagian tubuh yang lain mungkin berkembang pesat pada masa lainnya. 
6)        Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan. Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
C.           Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan

Menurut Yusuf dan Nani (2011:4) disebutkan bahwa prinsip perkembangan adalah sebagai berikut:
1.             Perkembangan Merupakan Proses yang Tidak Pernah Berhenti (Never Ending Process)
Individu secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajr sepanjang hidupnya. Perkembangan, baik fisik maupun psikis berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.
2.             Semua Aspek Perkembangan Saling Memengaruhi
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, intelektual, emosi, sosial, maupun moral-spiritual, satu sama lainnya saling mempengaruhi. Pada umumnya terdapat hubungan atau korelasi yang positif antara aspek-aspek tersebut. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti: kecerdasan dan emosinya. Begitu pula, apabilaperkembangan spiritualitas keagamaan anak kurang baik, maka anak berkembang menjadi seorang yang berkarakter atau berkepribadian yang tidak baik.

3.             Perkembangan Mengikuti Pola atau Arah Tertentu
Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan tahap sebelumnya, dan merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Menurut Yelon dan Weinstein dalam Yusuf dan Nani (2011:5)  pola perkembangan itu sebagai berikut:
a.         Cephalocaudal (perkembangan itu dimulai dari kepala ke kaki, artinya yang matang duluan itu adalah bagian atas kemudian ke bagian bawah, dan tidak mungkin terbalik), dan Proximodistal (perkembangan itu bergerak dari tengah; seperti paru-paru dan jantung, ke pinggir: seperti tangan).
b.        Struktur mendahului fungsi,  yang berarti bahwa anggota tubuh individu akan berfungsi setelah matang strukturnya. Seperti mata dapat melihat setelah otot-ototnya matang.
c.         Perkembangan itu berdiferensiasi, yang berarti bahwa perkembangan fisik maupun psikis berlangsung dari umum ke khusus (spesifik). Contoh: (1) bayi menendang-nendangkan kakinya secara sembarangan sebelum dia dapat mengoordinasikannya untuk merangkak atau berjalan; (2) bayi melihat benda-benda yang lebih besar sebelum dia dapat melihat benda-benda kecil; (3) bayi meraban (mengoceh) sebelum dapat mengucapkan kata-kata yang berarti; (4) bayi menunjukkan rasa takut yang umum terhadap semua orang atau benda yang asing baginya, kemudian lambat laun rasa takutnya menjadi lebih tertuju kepada hal-hal tertentu.
d.        Perkembangan berlangsung dari konkret ke abstrak, yang berarti bahwa perkembangan itu berproses dari kemampuan berfikir konkret (objeknya nampak) menuju ke abstrak (objeknya tak tampak.
e.         Perkembangan berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme, yang berarti bahwa pada mulanya seorang anak hanya memerhatikan dirinya sebagai pusat, atau hanyamementingkan keinginannya, kebutuhan dirinya sendiri. Melalui pengalamanya bergaul dengan orang lain (khususnya teman sebaya), sikap egosentris itu secara perlahan-lahan berubah menjadi perspektivis (anak sudah mulai memerhatikan kepentingan orang lain).
f.         Perkembangan berlangsung dari out-control ke inner-control, yang berarti bahwa pada awalnya anak sangat tergantung pada pengawasan atau bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan atau untuk melakukan sesuatu kegiatan yang terkait dengan kedisiplinan. Seiring dendan bertambahnya pangalaman atau belajar dari pergaulansosial tentang norma tau nilai-nilai, baik di lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, anak dapat mengembangkan kemampuannya untuk mengontrol tindakan atau perilakunya oleh dirinya sendiri (inner-control).
Pola perkembangan individu ini dapat pula berlangsung dari keadaan atau kondisi yang lemah (seperti masa bayi), kemudian berkembang menjadi kuat (masaremaja dan dewasa awal), dan selanjutnya kembali lagi ke kondisi lemah (masa pikun atau masa usia lanjut). Perubahan pola perkembangan ini dijelaskan dalam Al-Quran, surat Al-Rum ayat 54, yang artinya sebagai berikut:
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan berubah. Dia menciptakan apa yang dikendaki-Nya dan Dia lah Yang
Maha Mengetahui dan Maha Kuasa
.
4.             Perkembangan Terjadi Pada Tempo yang Berlainan
Perkembangan fisik dan psikis mencapai kematangannya terjadi pada waktu tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat). Contoh: (a) otak mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada umur 6-8 tahun; (b) tangan, kaki, dan hidung mencapai pertumbuhannya yang maksimum pada usia remaja; dan (c) imajinasi kreatif berkembang dengan cepat pada kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja.
5.             Setiap Fase Berkembang Mempunai Ciri Khas
Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh; (a) sampai usia 2 tahun, anak memusatkan perhatiaanya untuk menguasai gerak-gerik fisik dan belajr berbicara; dan (b) pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial ( berlajar bbergaul dengan orang lain).
6.             Setiap Individu yang Normal Akan Mengalami Tahapan atau Fase Perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani kehidupannya yang normal dan berusia panjang. Individu akan mengalami masa atau fase perkembangan: masa konsepsi, bayi, kanak-kanak, anak, dan dewasa.

 BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Dari uraian materi yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalanan waktu tertentu. Sedangkan perkembangan merupakan “suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, pogresif, dan berkesinambungan.

B.            Saran
Sesuai dengan makalah ini penyusun menyarankan setiap calon pendidik agar dapat memahami tentang perkembangan dan pertumbuhan peserta didik.


DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Syamsu & Sugandhi, Nani. (2011). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Rajawali pers.

Sunarto, & Hartono, B. Agung. (2008). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Rineka cipta.


http/www.scribd.com/2013/05/Pertumbuhan-Dan-Perkembangan–Anak.html diakses pada 27 september 2013.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar